Rabu, 14 Desember 2011

5 pelaku bakar diri di dunia

 
>

1. Thich Quang Duc, Vietnam
Thich Quang Duc adalah seorang biksuMahayana asal Vietnam yang membakar dirinya sampai mati di persimpangan jalan yang sibuk di Saigon pada tanggal 11 Juni 1963. Duc melakukan aksi protesnya ini guna menentang penganiayaan umat Buddha oleh administrasi Katolik Roma Vietnam Selatan. Foto pengorbanan diri-nya beredar luas di seluruh dunia dan mengantarkan Malcolm Browne memenangkan Hadiah Pulitzer untuk foto terkenal kematian biarawan itu. Setelah kematiannya, tubuhnya dikremasi sebagai simbol kasih sayang yang menjadikan umat Buddha menghormati dia sebagai seorang Bodhisattva.


2. Jan Palach, Cekoslowakia

Jan Palach adalah seorang mahasiswa Cekoslowakia yang meninggal setelah membakar dirinya sebagai bagian dari protes atas invasi tentara Uni Soviet dan Pakta Warsawa ke negaranya. Aksinya ini mendorong bergulirnya gerakan reformasi “Musim Semi Praha”. Jan Palach lahir di VÅ¡etaty, 11 Agustus 1948 – meninggal di Praha, 19 Januari 1969 pada usia 20 tahun.


3. K. Muthukumar, India

Bakar diri yang dilakukan K. Muthukumar terjadi pada tanggal 29 Januari 2009 di Chennai, Tamil Nadu, India. Dia membakar dirinya sendiri atas peristiwa genosida minoritas Sri Lanka Tamil di Sri Lanka sebagai bagian dari aksi protes Tamil di India. Sebelum kematiannya, ia membagikan pernyataan empat halaman dalam bahasa Tamil.

Muthukumar lahir di distrik selatan Tuticorin, Tamil Nadu, India. Dia bekerja sebagai wartawan sebelum kematiannya. Pemakamannya menarik ribuan pelayat termasuk politisi India seperti Vaiko, Thol Thirumavalavan dan S. Ramadoss. Kematiannya juga menyebabkan protes lebih lanjut oleh siswa di seluruh Tamil Nadu.

4. Mohamed Bouazizi, Tunisia

Mohamed Bouazizi adalah seorang penjual jalanan di Tunisia yang membakar dirinya pada 17 Desember 2010, sebagai protes terhadap penyitaan barang dagangannya dan juga pelecehan dan penghinaan yang dilakukan oleh seorang pejabat kota dan ajudannya. Tindakannya menjadi awal bergulirnya Revolusi Tunisia dan menyebarnya Revolusi Arab Spring yang lebih luas ke berbagai negara. Kemarahan publik dan kekerasan meningkat setelah kematian Bouazizi, yang menyebabkan pecahnya demonstrasi dan kerusuhan di seluruh Tunisia hingga Presiden Zine El Abidine Ben Ali turun tahta pada 14 Januari 2011, setelah 23 tahun berkuasa. Keberhasilan protes Tunisia memicu protes di beberapa negara-negara Arab lainnya, ditambah beberapa negara non-Arab, dalam upaya untuk mengakhiri pemerintahan otokratik yang telah berkuasa lama.


5. Sondang Hutagalung, Indonesia

Sondang Hutagalung adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Karno (UBK) angkatan 2007, yang nekat melakukan aksi membakar diri di depan Istana Negara beberapa hari lalu. Aksi Sondang diduga dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang dinilainya lamban dalam mengentaskan permasalahan hukum dan HAM di Indonesia. Sondang merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Ayahnya seorang sopir taksi dan ibunya tidak bekerja. Dia tinggal bersama keluarganya di Pondok Ungu, Bekasi.

Sondang selama ini dikenal aktif di organisasi pergerakan mahasiswa. Dia menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi Himpunan Aksi Mahasiswa Marhaenis Untuk Rakyat Indonesia (Hammurabi), Aktifis “Sahabat Munir”. Di mata teman-temannya, Sondang dikenal sebagai sosok aktivis yang kerap terlibat dalam berbagai upaya advokasi pelanggaran HAM. Sondang Hutagalung akhirnya meninggal dunia dalam perawatan di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Sabtu 10 Desember 2011 pada pukul 17.50 WIB.

Tidak ada komentar:
Write comments