Siapa yang tidak mengenal Warren Buffett, orang terkaya ketiga di bumi. Pemilik Berkshire Hathaway ini memiliki kekayaan sebanyak USD44 miliar. Padahal, jumlah asetnya turun USD6 miliar akibat nilai saham Berkshire turun tujuh persen.
Apa sebenarnya kunci sukses Warren Buffet? Ini dia langkah penting Buffett yang dibuatnya kala usianya menapaki 25 tahun. Warren muda yang kala itu mengidolakan Benjamin Graham setelah membaca bukunya "The Intelligent Investor," pergi ke Columbia Business School untuk menemui Graham, yang menjadi profesor di sana.
Setelah lulus dari Columbia, dia kembali ke Omaha, dan mulai menekuni bisnis surat berharga (obligasi). Meski begitu, Warren tetap tidak pernah melupakan Graham. Pada periode 1951-1954, dia mulai membuat prediksi sahamnya sendiri, kemudian dikirimkan secara berkala kepada Graham untuk meminta pendapat.
Di sana, dia ditawari bekerja pada perusahaan Graham-Newman Corp, perusahaan yang dikelola Graham dengan Jerry Newman. "Semua orang mengatakan bahwa AW Jones memulai industri pengelolaan dana ini, sebenarnya adik perempuan dari perusaahaan Graham-Newman, yakni Newman dan Graham, yang telah memulai pengelolaan dana ini sebelumnya," kata dia. "Saya pindah ke White Plains, New York, dengan istri saya, Susie, yang saat itu tengah hamil empat bulan, beserta putri saya. Setiap pagi, saya naik kereta ke Grand Central dan mulai bekerja," kenangnya.
Tahun selanjutnya, kala Warren berumur 25 tahun, Tuan Graham (panggilan Warren ke Graham) memberi tahu jika dia akan pensiun. "Sebenarnya, yang dia lakukan lebih dari itu. Dia menawarkan saya kesempatan untuk menggantikannya, bekerja sama dengan putra Jerry, Mickey, sebagai mitra senior dan saya sebagai junior.
Itu adalah dana yang sangat kecil, hanya sekira USD6 juta atau USD7 juta, tapi dana tersebut menjadi 'terkenal'," tutur Warren Buffett. Hal tersebut, semakin membuat Graham bersinar di mata Warren. "Saya bahkan menamakan anak pertama saya Howard Graham Buffett. Howard untuk ayah saya," kata Warren.
Menurutnya, ini merupakan keputusan yang sangat sulit. Di satu sisi, dia ingin menapaki langkah yang sama dengan orang yang dulu dikaguminya. "Tapi saya juga ingin kembali ke Omaha. Saya mungkin dapat bekerja selama sebulan dengan terus berfikir untuk memberitahukan Tuan Graham bahwa saya akan mengundurkan diri. Tapi itu sulit untuk dilakukan," jelasnya.
Akhirnya, Warren kembali ke Ohama, setelah mendapatkan cukup uang di New York. Dia menuturkan, kala lulus kuliah, di 1954, dia hanya memiliki uang sebesar USD9.800, namun pada akhir 1955, uangnya telah bertambah USD127 ribu. Karenanya, dia berencana kembali ke Omaha, untuk mengambil kuliah. "Aku (berfikir) akan pensiun!" katanya.
"Saya pikir kami bisa hidup dengan biaya USD12 ribu per tahun dari aset saya sebesar USD127 ribu. Saya dengan mudah bisa mewujudkan itu. Saya bahkan mengatakan kepada istri saya, dengan simpanan deposito maka saya akan menjadi kaya," tutur Warren.
Di Omaha, dia menyewa sebuah rumah di Jalan Underwood 5202 dengan harga USD175 sebulan. "Saya mengatakan kepada istri saya, kita bisa saja membeli sebuah rumah, tapi itu diibaratkan seperti seorang tukang kayu yang menjual perkakasnya. Karenanya, saya tidak ingin menyia-nyiakan modal saya," kata dia. Saat itu, dia sama sekali tidak mempunyai rencana untuk menjalin kerja sama atau bahkan memiliki pekerjaan. "Saya tidak khawatir selama saya bisa bekerja sendiri. Saya jelas tidak ingin menjual saham untuk orang lain lagi," tegasnya. Namun, karena adanya "kecelakaan" dari tujuh orang, termasuk beberapa kerabatnya, Warren pun berurusan dengan kemitraan dalam saham.
Hal tersebut terjadi lantaran beberapa orang datang dan bertanya kepada Warren. "Anda terbiasa untuk membantu menjual saham. Karenanya, kami ingin Anda memberitahu kepada kami apa yang harus kami lakukan dengan uang kami. Saya menjawab, saya tidak akan melakukan itu lagi, tapi saya akan membentuk kemitraan seperti Ben dan Jerry saat itu. Jika mau, kalian dapat bergabung dengan saya," tutur Warren.
Adapun yang terlibat dalam pembicaraan tersebut, yakni ayah mertua Warren, teman sekamar saat dia kuliah, ibunya, Bibi Alice, adik Warren, kakak ipar dan pengacaranya. "Saya juga punya ratusan dolar. Dan itu benar-benar kecelakaan," ungkapnya. Kemitraan dibentuk dengan makan malam, dengan kehadiran tujuh orang yang sepakat beserta Warren. Warren mengungkapkan, dia membeli buku seharga 49 sen dolar Amerika Serikat dan ke tujuh orang tersebut datang dengan membawa cek.
"Sebelum saya mengambil uang mereka, saya memberi laporan dalam secarik kertas karbon yang saya sebut aturan dasar. Saya berkata kepada mereka, ada dua atau empat halaman dalam dokumen digunakan untuk kemitraan. Jangan khawatir tentang itu. Saya akan memberitahu kalian apa yang ada di dalamnya, sehingga kalian tidak akan terkejut," tutur Warren. "Tapi ini adalah aturan dasar filosofi. Jika kalian setuju dengan saya, maka mari kita lakukan. Tetapi jika ada dari kalian tidak setuju, saya dapat memahaminya. Saya tidak akan memberitahu kalian apa yang kita miliki. Tapi, saya yakinkan saya mendapatkan karangan bunga ketika saya pantas mendapatkan karangan bunga, dan saya rela dilemparkan buah ketika saya layak mendapatkannya. Tapi saya tidak ingin dilempar buah ketika saham saya turun lima persen, namun pasar turun 15 persen. Saya rasa justru saya pantas mendapatkan karangan bunga untuk itu," tegasnya.
Ucapanya, telah membuat ketujuh orang tersebut paham dan akhirnya memberikan cek mereka kepada Warren. Setelah itu, Warren tidak pernah melakukan sosialisasi lagi, namun kredibilitasnya telah membuat orang lain datang untuk menanamkan uangnya pada Warren. "Bahkan datang dari orang yang saya tidak tahu," katanya.
Sementara di New York, grup Graham-Newman telah dilikuidasi. Salah seorang Presiden Uiversitas di Vermont, Homer Dodge, yang telah biasanya melakukan investasi di Graham, dan dia bertanya. "Ben (Benjamin Graham) apa yang harus saya lakukan dengan uang saya?" tiru Warren. "Ada yang bisa kamu lakukan, Ada seorang anak yang dulu bekerja untuk saya," kata Ben. Akhirnya, Homer pun datang ke rumah kontrakan di mana Warren tinggal dan saat masuk dia menemui Warren. "Saya berumur 25 tahun, namun terlihat seperti 17 tahun dan bertindak seperti anak usia 12 tahun. Dia (Homer) berkata, Apa yang kau lakukan?. Lalu saya menjawab, inilah yang saya lakukan dengan keluarga saya dan saya akan melakukannya dengan Anda," kata Warren.
Meskipun tidak sadar, namun usia 25 tahun menjadi titik balik Warren Buffett. "Saya mengubah hidup saya, membentuk sesuatu yang menjadi cikal bakal Berkshire Hathaway. Saya tidak takut untuk melakukannya. Saya melakukan sesuatu yang saya suka, dan saya masih melakukannya," tutup dia.
Demikian lah profil dan biografi singkat Warren Buffet
source:okezone
Sabtu, 05 Mei 2012
Warren Buffet, Investor tersukses di dunia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write comments