General Motors (GM) dilaporkan telah memulai pembicaraan serius dengan produsen mobil terbesar Malaysia, Proton Holdings, untuk mendirikan perusahaan patungan di Asia Tenggara. Sumber dari dalam perusahaan kepada Bloomberg mengungkapkan, pembicaraan kedua produsen otomotif ini merupakan babak baru dari perundingan yang sempat terhenti di tahun 2007 lalu.
Pada pertemuan awal 4 tahun lalu, tidak terjadi kesepakatan dan kesepahaman di antara keduanya.
Perjanjian baru ini akan memberikan GM kesempatan untuk memperluas manufaktur mobil di Asia Tenggara di luar Thailand, yang sangat terpengaruh oleh banjir terburuk dalam 70 tahun terakhir. Bagi Proton, kesepakatan itu membuka kesempatan mengakses teknologi GM yang bisa membuat produknya menjadi lebih kompetitif.
Di masa lalu Proton telah berhasil melakukan pembicaraan aliansi dengan Volkswagen dan Peugeot. Menurut sumber Bloomberg, GM tidak tertarik untuk membeli saham Proton 43 persen yang dikuasai Malaysian Sovereign Wealth Fund Khazanah Nasional Bhd.
"Apa yang ditawarkan Proton adalah ketersediaan kapasitas produksi. Semua kepentingan GM di Asia Tenggara berada di Thailand, tapi sekarang GM tidak mau ambil risiko, dan mencoba memperluas atau melebarkan sayap ke pasar yang lain," kata Alexander Chia, seorang analis di RHB Capital Bhd di Kuala Lumpur, seperti dikutip Bloomberg.
Juru bicara GM, Klaus-Peter Martin menolak untuk mengomentari isu usaha patungan GM-Proton, sementara di pihak lain, Izad Raya, Kepala Humas Proton, mengatakan pihaknya tidak mau berspekulasi soal kerjasama usaha tersebut.
Tidak ada komentar:
Write comments