Tampilkan postingan dengan label Kehidupan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kehidupan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Oktober 2016

Foto-Foto Apartemen dan Tempat Tinggal Masyarakat di seluruh dunia

Apartemen sebesar 200 kaki persegi di Korea Selatan
                                                                               









Rumah Kandang di Hong Kong yang bentuknya seperti kamar kos-kosan di Indonesia


 Sebuah Apartement Mini berjalan di Provinsi Guangzhou China, dibuat oleh Developer Properti terbesar di China, VANKE.


 

 Lebih dari satu juta orang tinggal di salah satu daerah kumuh di India, Dharavi.



 Apartemen seharga sekitar Rp5 juta di Hong Kong, sebesar 60 kaki persegi.



 Lagi-lagi di Negara Makmur, Hong Kong. Mahalnya harga properti membuat ibu ini hanya mampu menyewa ruangan sebesar 35 kaki persegi.


 Kos-Kosan di China


 Seorang Ibu yang sedang sakit di rawat di sebuah apartemen kecil di kota Hefei, China


 
 Rumah-rumah ini dijuluki "Rumah Peti" atau "Rumah Kubik" besarnya sekitar 25 kaki persegi.


 Apartemen seharga US$2500-$3000 di New York, Amerika Serikat

 Apartemen di Seattle, Amerika Serikat yang lumayan nyaman.



 
 Kong Kyung Sun, Nenek berusia 72 tahun harus tinggal di apartemen yang sangat mini dimana Toilet dan Dapurnya terpaksa bergabung menjadi satu.



 
  Rumah Kandang di Hongkong, akibat harga properti sangat tinggi.



Kakek berusia 90 Tahun tinggal di sebuah rumah di Shanghai, China

 Melonjaknya harga rumah dan kesenjangan yang tinggi antara orang kaya dan orang miskin, membuat banyak orang yang tinggal di tempat yang tidak layak huni.

Artikel Asli : BusinessInsider

Sabtu, 10 Desember 2011

Menggoreng ayam pakai tangan kosong



Kann Trichan, seorang pria berusia 50-an tahun sehari-hari bekerja sebagai penjual gorengan di Chiang Mai Thailand. Ia menggoreng sendiri semua barang dagangannya mulai dari ayam, tahu maupun berbagai bahan makanan lainnya yang bisa digoreng.

Namun tak seperti tukang gorengan pada umumnya, ayah dari 2 orang anak ini tidak pernah memakai sudip untuk mengambil gorengan. Dengan tangan kosong, ia mengambil ayam atau tahu langsung dari penggorengan berisi minyak mendidih yang suhunya mencapai 400c.

Anehnya tangannya tidak pernah melepuh atau mengalami luka bakar meski setiap hari dicelupkan ke dalam minyak panas tanpa pelindung. Telapak tangannya seolah sudah kebal, bahkan aksinya menjadi tontonan tersendiri yang menarik minat para pelanggannya.

Trichan menyadari kemampuan uniknya ini sejak 7 tahun silam, ketika ia sedang berjualan di bawah pohon mangga. Tanpa diduga, seekor tupai menjatuhkan sebutir mangga ke dalam penggorengan sehingga minyak panasnya tumpah dan mengenai sekujur tubuhnya.

"Saya pikir saya akan terluka parah. Tapi saya ingat ketika melihat di cermin dan menyangka akan banyak luka melepuh di kulit saya, ternyata tidak ada apa-apa di sana," kenang Trichan seperti dikutip dari DailyMail, Selasa (7/6/2011).

Sejak saat itu Trichan mulai melakukan eksperimen dengan mencelupkan tangannya ke dalam minyak, lalu menyadari dan mulai memanfaatkan kemampuan uniknya tersebut untuk menarik pelanggan. Bahkan para turis yang berkunjung ke Chiang Mai banyak yang tekesan dengan aksinya.

Kemampuan Trichan si manusia gorengan juga sudah mendapat pengakuan internasional. Saat ini ia tercatat sebagai pemegang rekor dunia Guinness of record untuk kecepatan mengambil ayam goreng dalam minyak bersuhu 480c dengan tangan kosong, sebanyak 20 potong dalam waktu 1 menit.

Penjelasan secara ilmiah

Dalam ilmu fisika, kemampuan Trichan disebut-sebut mirip dengan Leidenfrost effect yakni fenomena terbentuknya lapisan tipis pada cairan untuk mencegah pertukaran suhu. Efek ini terjadi secara spontan ketika cairan panas bersentuhan dengan massa atau benda dengan perbedaan suhu yang ekstrem.

Sebuah eksperimen yang dilakukan di situs Mythbustersresults berhasil membuktikan teori tersebut. Dalam eksperimen tersebut, relawan mencelupkan jari ke timbal yang dilelehkan pada suhu 454c setelah sebelumnya jari tersebut dibasahi dulu dengan air.

Sebuah video yang merekam eksperimen ini memang menunjukkan bahwa jari sang relawan sama sekali tidak mengalami luka bakar atau melepuh. Namun di bagian akhir video tersebut ada peringatan, dilarang melakukannya sendiri di rumah kecuali sudah tahu betul apa risikonya.

NB : PLEASE DON'T TRY THIS AT HOME !!!